Jumat, 10 Februari 2012

PEMILU Sepi di FIP




FIP- Pemilihan Umum Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Mahasiswa (CAPRES dan CAWAPRES) kembali digelar Kamis (26/1) di Universitas Negeri Malang (UM) di wilayah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) yang disediakan bagi mahasiswa FIP. Yakni   berada di area Gedung Kuliah Bersama (GKB) FIP dan di gedung C1. Menurut Aan, salah satu penjaga TPS di wilayah GKB, adanya 2 TPS dikarenakan 2 hal. Calon Senator DPM di jurusan BKP ( Bimbingan Konseling dan Psikologi) berbeda, dan warga C1 yang merupakan mahasiswa jurusan BKP yang kebanyakan memiliki jadwal kuliah di gedung  C1. Tidak banyak  menggunakan GKB. Sehingga agar suara mereka tetap tersalurkan maka disediakan juga TPS disana.” Jelasnya.

PEMILU dimulai pukul 9.00-16.30 WIB, disesuaikan dengan berakhirnya perkuliahan di FIP. Namun, suasana PEMILU terlihat cukup lengang di 2 TPS yang telah disediakan. Menjelang istirahat  siang,  pukul 12.00-13.00 WIB suasana juga tidak banyak berbeda. Nampaknya,  para mahasiswa tidak cukup antusias untuk memilih CAPRES dan CAWAPRES yang akan memimpin mereka nantinya. Beberapa mahasiswa FIP bahkan mengaku tidak tahu sama sekali tentang PEMILU CAPRES dan CAWAPRES tersebut, baik tentang calon kandidat, jumlah pasangan yang bersaing, dan kampanye-kampanye yang dilakukan oleh para CAPRES dan CAWAPRES. Para mahasiswa BKP di gedung C1 mengaku tak pernah melihat kampanye apapun, karena memang kampanye untuk FIP hanya dilakukan di gedung E1.
Berbagai argumen datang dari mahasiswa yang menolak memberikan suara untuk PEMILU CAPRES dan CAWAPRES tahun ini, “Jujur, saya tidak tahu kalau hari ini ada PEMILU, tidak tahu siapa kandidatnya, berapa pasang yang bersaing, atau visi dan misi yang mereka bawa, lantas apa yang harus saya pilih dari mereka” ujar Putri Ayu, mahasiswa Psikologi. “Saya tidak minat memilih karena selain tidak kenal dengan calon-calonnya, tidak ada yang dari FIP, pas kampanye tidak melihat, dan tidak ada perubahan untuk mahasiswa Psikologi dari tahun ke tahun” kata Raffly,  mahasiswa psikologi.
 “Saya cukup tahu tentang ke tiga calon yang bersaing, dan saya tidak berminat untuk memilih karena ke tiga calon memiliki kepentingan golongan sendiri-sendiri, tdak penting untuk dibela. Sangat pintar kalau mahasiswa GOLPUT karena GOLPUTpun juga pilihan”, ucap  Riskia, (PGSD) yang juga dilantarkan oleh beberapa mahasiswa dari jurusan lain.

Di balik sikap enggan memilih para mahasiswa FIP dalam PEMILU tahun ini, masih ada beberapa mahasiswa yang antusias menyalurkan suaranya. Thersia M.Mbau salah satunya. Mahasiswa bimbingan konseling ini meskipun mengaku tidak tahu calon-calon yang bersaing, juga visi misinya, ia tetap menggunakan suaranya untuk memilih CAPRES dan CAWAPRES yang hanya ia tahu dari baliho-baliho yang terpasang di wilayah UM. Ia merasa berhak menyalurkan suaranya dan menaruh harapan kepada mereka yang nantinya terpilih. Berbeda dengan Thersia, Lutfi, Mahasiswa KSDP yang juga mantan ketua BEM FIP 2011. Ia mengaku telah melihat sosok pemimpin dari salah satu kandidat yang bersaing, sehingga ia pun memberikan suaranya dengan cukup yakin, menurutnya juga, suasana PEMILU yang terlihat lengang dan tanpa antusiasme mahasiswa itu memang sudah sewajarnya, ”Tidak sepi dan tidak ramai, ya memenag seperti ini setiap PEMILU”. (dta/ dyu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar